Nasib Pulau Kucing Aoshima di Jepang: Kepunahan Mengintai

Sabtu, 1 Maret 2025 13:31

Pulau Aoshima di Jepang, yang terkenal dengan julukan 'Pulau Kucing', kini menghadapi ancaman kepunahan populasi kucingnya. Jumlah kucing di pulau yang dulunya mencapai sekitar 130 ekor kini terus merosot. Program sterilisasi yang diterapkan pemerintah setempat untuk mengatasi kesulitan penduduk pulau dalam merawat kucing-kucing, serta berkurangnya jumlah pengunjung, menjadi faktor utama penyebab penurunan populasi.

illustration Pulau Kucing Aoshima © copyright Septimiu Lupea - Pexels

Pulau Aoshima di Prefektur Ehime, Jepang, yang dikenal sebagai "Pulau Kucing", tengah menghadapi ancaman serius berupa kepunahan populasi kucingnya. Jumlah kucing di pulau yang dulunya mencapai sekitar 130 ekor kini terus merosot. Hal ini diungkapkan oleh pengguna X, @aoshima_cat, yang prihatin dengan nasib kucing-kucing di pulau tersebut.

Menghilang Perlahan dari Pulau Aoshima

Aoshima, yang juga dikenal sebagai "Nekojima" oleh warga lokal, telah menjadi tujuan wisata populer selama bertahun-tahun. Banyak pengunjung datang untuk melihat, memberi makan, dan bermain dengan kucing-kucing ramah di sana. Kucing-kucing ini awalnya dibawa ke pulau pada tahun 1940-an untuk mengendalikan populasi tikus.

Namun, sejak tahun 2018, pemerintah setempat, atas rekomendasi Aoshima Cat Protection Society, menerapkan program sterilisasi untuk kucing-kucing Aoshima. Keputusan ini diambil karena penduduk pulau yang menua mengalami kesulitan merawat kucing-kucing tersebut. Saat ini, hanya tersisa 5 penduduk di Aoshima, dengan rata-rata usia 75 tahun. Salah satunya adalah seorang wanita berusia 73 tahun yang dikenal sebagai "Mama Kucing", yang telah merawat kucing-kucing di pulau sejak tahun 2013.

Ancaman Terhadap Populasi dan Eksistensi Pulau

@aoshima_cat memperkirakan bahwa populasi kucing Aoshima akan semakin menurun karena kucing-kucing di sana telah berumur lebih dari 7 tahun dan tidak lagi melahirkan anak kucing sejak program sterilisasi diterapkan. "Ketika 'Mama Kucing' menjadi tua dan meninggalkan pulau, maka itu akan menjadi akhir dari Pulau Kucing," tulis @aoshima_cat.

Selain itu, layanan feri yang menghubungkan Aoshima dengan daratan juga berisiko berkurang atau bahkan dihentikan jika tidak ada lagi pengunjung yang datang. Keberlangsungan layanan feri ini sangat bergantung pada jumlah wisatawan yang berkunjung, dan penurunan populasi kucing dapat berdampak langsung pada minat wisatawan untuk mengunjungi Aoshima.

Meskipun kisah ini terdengar menyedihkan, jika setiap kucing dapat hidup bahagia hingga akhir hayatnya, maka itu mungkin akan menjadi babak akhir yang indah bagi Pulau Kucing atau Aoshima. Ini mengingatkan kita pada pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan perhatian yang cukup kepada makhluk hidup di sekitar kita.

Artikel terkait

Petualangan Menakjubkan di Bhutan: Negara Paling Bahagia di Dunia
Pesona Burung Vietnam: Magnet Wisatawan Kelas Atas, Tantangan Semakin Besar
5 Pulau Paling Mematikan di Dunia: Hindari Jika Ingin Selamat
Jepang Kembali Raih Gelar Negara Terbaik di Dunia
Rahasia Dibalik Kekecewaan Wisatawan: Mengapa Destinasi Populer Sering Tak Sesuai Harapan?
Jelajahi Surga Pantai Sri Lanka: Petualangan Tropis Menanti
Pulau Phuket Terbebani Sampah, Wisatawan Melonjak Infrastruktur Tak Siap
Pattaya Perangi Masalah Sosial, Tingkatkan Keamanan Wisatawan
Kampung Pelangi Kembali Berwarna: Wisata Bandung yang Bangkit dari Tidur
Keajaiban Es dan Fantasi di World of Frozen, Hong Kong Disneyland
Wisata Horor: Tren Menakutkan yang Makin Populer di Amerika Serikat
11 Kota Menawan di Italia yang Wajib Anda Kunjungi