Waspada! Amerika Serikat Pimpin Daftar Kebocoran Data Global, Indonesia Termasuk

Senin, 30 Juni 2025 20:25

Data pribadi warga Indonesia dan dunia terus terancam! Ribuan data bocor di seluruh dunia, termasuk 6 juta data NPWP di Indonesia. Temukan daftar 7 negara dengan kebocoran data terbanyak dan cara melindungi diri Anda.

© copyright Tima Miroshnichenko - Pexels

Kebocoran Data: Amerika Serikat Teratas, Indonesia Masuk Daftar

Kasus kebocoran data di Indonesia semakin sering terjadi. Terbaru, 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dilaporkan diretas dan dijual di dark web dengan harga Rp 150 juta.

Masalah ini bukan hanya dialami Indonesia. Banyak negara, termasuk negara maju, juga mengalami peretasan data. Laporan perusahaan keamanan siber, Surfshark, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2004, 60,9 miliar data telah terekspos. Dari jumlah tersebut, 17,2 miliar merupakan alamat email. Rata-rata, setiap email bocor bersama 2,5 data tambahan.

Berikut adalah daftar 7 negara dengan jumlah kebocoran data terbanyak per 15 April 2024:

1. Inggris:

Lebih dari 1,06 miliar data bocor di Inggris, termasuk nama, nama pengguna, dan kata sandi. Salah satu kasus terbesar adalah kebocoran data di Dixons Carphone yang kehilangan 14 juta catatan pribadi dan 5,6 juta informasi kartu pembayaran pada Juli 2017.

2. India:

Di India, sekitar 1,2 miliar data terekspos, termasuk nama depan, nomor telepon, dan kata sandi. Beberapa perusahaan besar yang menjadi sasaran peretasan adalah Aadhaar, BigBasket, Air India, Dominos, dan State Bank of India.

3. Brasil:

Brasil mencatat lebih dari 1,2 miliar data yang bocor. Salah satu insiden terbesar terjadi pada 2020, dengan terbukanya 243 juta data pribadi yang mencakup nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.

4. Prancis:

Data yang sering terekspos di Prancis meliputi tanggal lahir, kata sandi enkripsi, nama pengguna, dan kata sandi, dengan total kebocoran lebih dari 1,4 miliar data. Serangan ransomware terhadap perusahaan asuransi AXA pada Mei 2021 adalah salah satu kasus terbesar.

5. Cina:

Sekitar 2 miliar data bocor di Cina, terutama nama, alamat IP, nama pengguna, kata sandi enkripsi, dan kata sandi. Salah satu insiden signifikan adalah kebocoran data 364 juta pengguna WeChat dan QQ pada Maret 2019.

6. Rusia:

Lebih dari 4,3 miliar data Rusia bocor, termasuk nama depan, nomor telepon, nama belakang, dan kata sandi. Salah satu insiden besar di Rusia adalah penjualan data pribadi 60 juta pemegang kartu kredit Sberbank di pasar gelap online pada 2019.

7. Amerika Serikat:

Rata-rata setiap warga Amerika telah kehilangan 37 titik data akibat pelanggaran siber sejak 2004. Data yang sering bocor mencakup format kompresi Zip, nama depan, nama belakang, dan kata sandi, dengan total mencapai lebih dari 12,5 miliar titik data.

Artikel terkait

Bebas Gangguan Pinjol Ilegal dengan Cara Mudah Ini
7 Rahasia Pribadi yang Tak Boleh Dibagikan di Media Sosial
Cara Memeriksa Aktivitas Login Instagram & Menjaga Keamanan Akun
Lindungi Privasi di Facebook: Langkah Mudah Mengunci Profil
Gangguan Layanan Indodax: Serangan Siber dan Keamanan Aset Nasabah
Rahasia Blokir Kontak WhatsApp Tanpa Diketahui: Panduan Lengkap dan Tanda-tandanya
Awas! Akun WhatsApp Kamu Berisiko Dibajak, Begini Cara Mencegahnya
Kecerdasan Buatan: Kemudahan dan Tantangan dalam Dunia Pendidikan
Alasan di Balik Tren Akun Media Sosial Kedua: Mengapa Orang Memilih Memiliki Dua Identitas Digital?
Waspada! Celah Keamanan di Fitur Multi-Device WhatsApp Ancam Privasi Pengguna
Panduan Lengkap: Mengaktifkan & Menonaktifkan Pesan Sementara di WhatsApp
Waspada! Kamera Tersembunyi Ancam Privasi, Begini Cara Mendeteksinya