:strip_exif():quality(75)/medias/552/8a4ccfcbdacbf3b0b20cc4df78cdbbb4.jpeg)
JAKARTA
– Penurunan performa AC mobil sering kali disebabkan oleh masalah pada sistem pendingin kendaraan. Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, salah satu faktor utama adalah kondisi coolant yang tidak optimal."Jika AC mobil mulai tidak dingin, salah satu penyebabnya bisa jadi adalah coolant yang tidak ideal," jelas Lung Lung. Coolant, atau cairan pendingin, memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Fungsinya adalah menyerap dan mengalirkan panas dari mesin ke radiator, sehingga mencegah mesin dari overheating. Dengan demikian, coolant juga berkontribusi pada kinerja sistem pendingin kabin, termasuk AC.
Lung Lung menambahkan bahwa coolant yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan suhu mesin meningkat. "Kondisi coolant yang buruk dapat langsung berdampak pada penurunan kinerja AC," ujarnya.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi performa AC mobil, seperti kebocoran dalam sistem AC atau masalah pada kompresor. Oleh karena itu, pengecekan rutin sangat penting. "Suhu mesin perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan sistem pendingin, termasuk coolant, berfungsi dengan baik. Pengecekan rutin dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal sebelum mengganggu kenyamanan berkendara," tambahnya.
Untuk menjaga performa sistem pendingin dan AC, penggantian coolant sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan sangat penting. Ini tidak hanya menjaga suhu mesin pada level ideal, tetapi juga mendukung kinerja sistem pendingin secara keseluruhan.
Bagi pengemudi yang mengalami penurunan performa AC, memeriksa kondisi coolant adalah langkah preventif yang bermanfaat. Jika Anda ragu tentang kondisi coolant atau menemukan masalah pada sistem AC, disarankan untuk membawa mobil ke bengkel terpercaya. Perawatan sistem pendingin kendaraan, termasuk penggantian coolant tepat waktu, sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan performa mobil, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.