:strip_exif():quality(75)/medias/6630/c52582e6d7ef018a900bbdc7e116e5a7.jpg)
Sekring, atau fuse, merupakan komponen vital dalam sistem kelistrikan mobil yang kerap kali luput dari perhatian. Fungsi utamanya adalah sebagai penjaga keamanan, dengan cara memutus aliran listrik secara otomatis saat terjadi lonjakan arus atau korsleting. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko kebakaran yang dapat membahayakan pengendara dan kendaraan.
Menyelamatkan Sistem Kelistrikan Mobil dari Bahaya
Sekring biasanya ditempatkan dalam kotak khusus yang disebut fuse box, dan disusun dengan rapi menggunakan berbagai warna. Setiap warna memiliki spesifikasi ukuran yang berbeda, yang biasanya tertera di bagian atas sekring. Penting untuk memahami bahwa warna sekring bukan sekadar estetika, melainkan indikator ukuran yang harus diperhatikan saat mengganti sekring yang putus.
Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo, menjelaskan bahwa warna sekring, seperti merah, kuning, biru, dan lainnya, memiliki makna khusus yang mengindikasikan ukurannya. Ukuran ini sangat penting dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Penggunaan sekring dengan ukuran yang tidak sesuai dapat mengakibatkan risiko kerusakan pada sistem kelistrikan dan bahkan kebakaran.
"Ukuran sekring sangat penting dan harus sesuai dengan standar. Jika Anda mengganti sekring yang putus, pastikan menggunakan ukuran yang sama atau lebih kecil. Jangan pernah menggunakan sekring dengan ukuran yang lebih besar karena dapat menyebabkan bahaya," tegas Iwan.
Memahami Bahaya Mengganti Sekring dengan Ukuran Lebih Besar
Sekring berfungsi sebagai batas aman aliran listrik pada rangkaian kelistrikan mobil. Ketika terjadi lonjakan arus, sekring akan memutus aliran listrik untuk mencegah kabel meleleh dan terbakar. Namun, banyak pemilik mobil yang keliru dengan mengganti sekring yang putus dengan ukuran yang lebih besar agar tidak mudah putus lagi.
Perlu diingat bahwa mengganti sekring dengan ampere yang lebih besar sangat berbahaya. Sebaiknya cari tahu penyebab lonjakan arus yang menyebabkan sekring putus. Kabel yang terbakar karena beban yang tidak sesuai dapat menyebabkan kebakaran dan mengancam keselamatan pengendara.
"Tidak disarankan mengganti sekring dengan ampere lebih besar. Sebaiknya cari tahu penyebab lonjakan arus. Kabel yang terbakar karena beban yang tidak sesuai sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kebakaran," jelas Iwan.
Kesalahan dalam mengganti sekring dapat berujung fatal. Penting untuk memahami fungsi dan cara mengganti sekring dengan benar. Jangan sepelekan peran sekring dalam menjaga keselamatan sistem kelistrikan mobil. Pastikan Anda menggunakan sekring dengan ukuran yang sesuai standar untuk meminimalisir risiko kerusakan dan kebakaran.