:strip_exif():quality(75)/medias/3350/b6c6fa9c7011f496ff627ff89c522342.jpeg)
Membeli mobil bekas, terutama mobil matik, merupakan keputusan yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan adalah angka kilometer pada odometer. Angka ini bukan sekadar angka belaka, tetapi mencerminkan seberapa jauh mobil tersebut telah digunakan dan potensi masalah yang mungkin muncul akibat pemakaian yang berlebihan.
Kilometer Tinggi, Risiko Rusak Meningkat
Menurut Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service, Sukoharjo, kilometer menjadi faktor penting saat membeli mobil matik bekas. "Semakin tinggi kilometernya, semakin besar potensi kerusakan," ujar Muchlis. Ia menyarankan untuk mencari mobil matik dengan kilometer di bawah 100.000 km.
Mobil matik dengan kilometer di atas 150.000 km berisiko mengalami masalah yang lebih sering muncul, seperti kampas kopling tipis dan selip, seal piston bocor, delay saat masuk gigi D atau R, dan terasa jedug saat perpindahan gigi.
Bukan Hanya Kilometer, Perawatan Juga Penting
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa meskipun kilometer di bawah 100.000 km, mobil matik bekas tetap berpotensi mengalami kerusakan jika pemakaiannya ekstrem atau jarang dilakukan perawatan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain selain kilometer juga berpengaruh pada kondisi mobil.
Langkah Penting Sebelum Memutuskan
Selain memperhatikan kilometer, calon pembeli juga perlu melakukan test drive untuk memastikan bahwa tidak ada bunyi aneh dan mesin berakselerasi dengan mulus. Perhatikan juga kondisi shockbreaker, apakah ada kebocoran atau tidak.
Sebelum memutuskan untuk membeli, jangan lupa untuk melakukan pengecekan menyeluruh dan perhatikan kondisi mobil secara keseluruhan. Pastikan Anda memahami kondisi mobil yang akan dibeli agar tidak menyesal di kemudian hari.