:strip_exif():quality(75)/medias/2336/795ace40d5caed9df2501fde9fa251b5.jpeg)
Membesarkan anak bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga tentang menjaga kesehatan mental mereka. Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak memiliki pengaruh yang kuat pada perkembangan mereka. Anak-anak yang sehat secara mental merasa dicintai, aman, dan bahagia. Mereka memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik.
Kata-Kata yang Perlu Dihindari Saat Mengasuh Anak Bungsu
Saat berinteraksi dengan anak bungsu, ada beberapa kata yang sebaiknya dihindari agar tidak berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Berikut adalah beberapa contohnya:
-
"Kamu tidak boleh marah": Memarahi anak karena marah dapat membuat mereka merasa tidak aman dan diabaikan. Anak-anak perlu belajar bahwa emosi, termasuk kemarahan, adalah hal yang normal dan perlu diungkapkan dengan cara yang sehat.
-
"Sudahlah": Saat anak bungsu menolak melakukan tugas, orang tua cenderung mengambil alih pekerjaan tersebut. Hal ini mengajarkan anak bahwa orang tua tidak memiliki harapan besar terhadap mereka. Anak perlu mengalami frustrasi untuk belajar menguasai situasi dan membangun toleransi terhadap tantangan hidup.
-
"Berhentilah menangis, kamu seperti bayi": Menyuruh anak bungsu untuk berhenti menangis dapat menghalangi mereka dalam mengekspresikan emosi dengan bebas. Anak-anak perlu merasa aman untuk berbagi perasaan mereka, terutama di lingkungan keluarga. Menekan emosi mereka dapat berdampak negatif pada perkembangan mental mereka di masa depan.
-
"Kamu harus bisa lebih dari kakakmu": Perbandingan langsung antara saudara kandung dapat memicu persaingan dan menanamkan perasaan tidak mampu pada anak bungsu. Hal ini dapat merusak hubungan mereka dengan saudara kandung dan menimbulkan rasa malu atau dendam.
-
"Anak bayi/baby": Kata ini secara konsisten memperkuat status anak sebagai bayi dalam keluarga, yang dapat membuat mereka merasa tidak memiliki tanggung jawab dan ekspektasi yang sama seperti saudara kandungnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada konsep diri anak.
Ingatlah, setiap kata yang diucapkan kepada anak memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan mereka. Pilihlah kata-kata dengan bijak dan selalu pertimbangkan dampaknya pada kesehatan mental dan kesejahteraan anak Anda.