:strip_exif():quality(75)/medias/2157/2926904ae4fdad5b74ed7d4ebcdef37e.jpeg)
Pernahkah kamu bingung menentukan urutan penggunaan bedak dan concealer dalam rutinitas makeup? Kedua produk ini memang penting untuk menciptakan makeup flawless, tapi fungsinya berbeda, lho. 🤔
Fungsi Bedak dan Concealer: Apa Bedanya?
Concealer dirancang untuk menutupi masalah kulit spesifik, seperti lingkaran hitam di bawah mata, bekas jerawat, atau noda hitam. Teksturnya lebih padat dan pigmennya lebih pekat, sehingga mampu menutupi area kecil dengan lebih efektif. Biasanya dipakai setelah bedak, untuk area yang butuh koreksi tambahan.
Berbeda dengan concealer, bedak memiliki fungsi yang lebih luas, yaitu meratakan warna kulit di seluruh wajah. Bedak memberikan dasar yang lebih seragam, menyamarkan pori-pori, garis halus, dan ketidaksempurnaan kulit yang ringan. Biasanya dipakai sebelum concealer, untuk hasil akhir yang lebih halus.
Tekstur dan Konsistensi: Mengapa Berbeda?
Concealer memiliki tekstur lebih tebal dan konsistensi lebih pekat daripada bedak. Ini karena concealer membutuhkan pigmentasi yang lebih kuat untuk menutupi ketidaksempurnaan kulit secara maksimal. Tekstur yang lebih kental membantu concealer menempel lebih baik di area spesifik yang membutuhkan perhatian ekstra.
Bedak memiliki tekstur beragam, mulai dari cair, krim, hingga stik. Namun, biasanya lebih ringan dan memiliki konsistensi yang lebih tipis daripada concealer karena penggunaannya mencakup seluruh wajah. Tekstur yang lebih ringan memungkinkan bedak menyebar lebih merata dan memberikan tampilan kulit yang lebih halus dan natural.
Daya Tutup: Lebih Kuat Mana?
Concealer dirancang untuk memberikan daya tutup yang lebih tinggi pada area kecil tertentu di wajah. Concealer biasanya diaplikasikan setelah bedak untuk memberikan lapisan tambahan di area yang membutuhkan penutupan lebih, seperti noda jerawat atau lingkaran hitam. Dengan daya tutup yang tinggi, concealer membantu memberikan tampilan wajah yang lebih flawless.
Bedak memiliki tingkat daya tutup yang bervariasi, mulai dari sheer (ringan) hingga full (penuh). Namun, bedak umumnya dirancang untuk meratakan keseluruhan warna kulit, bukan untuk menutupi masalah kulit yang sangat spesifik. Jika kamu menginginkan tampilan wajah yang natural, bedak dengan daya tutup ringan hingga medium bisa menjadi pilihan.
Area Penggunaan: Mana yang Lebih Luas?
Concealer biasanya digunakan pada area-area tertentu di wajah yang memiliki ketidaksempurnaan lebih jelas, seperti lingkaran hitam di bawah mata, noda hitam, atau bekas jerawat. Beberapa concealer juga dapat berfungsi sebagai highlighter di area tertentu, seperti di bawah mata atau di bagian tulang alis.
Bedak digunakan untuk menutupi area yang lebih luas, yaitu seluruh wajah hingga leher. Bedak berfungsi sebagai dasar makeup yang meratakan warna kulit dan menyamarkan ketidaksempurnaan kecil. Setelah bedak diaplikasikan, biasanya baru digunakan concealer untuk menutupi area yang belum tertutupi dengan baik oleh bedak.
Pilihan Warna dan Shade: Sesuaikan dengan Kebutuhan!
Concealer biasanya dipilih satu hingga dua tingkat lebih terang dari warna kulit atau bedak, terutama jika digunakan untuk menutupi lingkaran hitam di bawah mata dan digunakan sebagai highlighter. Warna yang lebih terang ini membantu mencerahkan area wajah yang membutuhkan fokus lebih, seperti di bawah mata, di bagian tengah dahi, dan batang hidung.
Bedak harus dipilih sesuai dengan warna kulit secara keseluruhan. Warna bedak yang tepat adalah yang mampu menyatu dengan warna kulit alami tanpa terlihat terlalu terang atau terlalu gelap. Bedak yang terlalu terang bisa membuat wajah terlihat abu-abu, sementara bedak yang terlalu gelap bisa terlihat tidak natural.
Kesimpulan: Bedak Dulu, Lalu Concealer
Intinya, concealer digunakan untuk menutupi noda-noda spesifik, sedangkan bedak digunakan untuk meratakan warna kulit secara keseluruhan. Memahami perbedaan keduanya akan membantumu mengaplikasikan makeup dengan lebih tepat sesuai kebutuhan kulitmu. 😊