:strip_exif():quality(75)/medias/1555/d72c485d8f02169d1085f7a9bf19cfa3.jpeg)
Cerebral palsy (CP) adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan otot-ototnya. Kondisi ini biasanya muncul pada anak-anak dan disebabkan oleh kerusakan pada otak yang sedang berkembang. Kerusakan ini dapat terjadi selama masa kehamilan, proses persalinan, atau setelah kelahiran. Cerebral palsy adalah kondisi yang permanen, namun bisa dikelola dan diobati untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
Penyebab Cerebral Palsy
Kerusakan otak yang menyebabkan cerebral palsy dapat terjadi selama tiga periode, yaitu prenatal, perinatal, dan pascanatal.
- Masa Kehamilan (Prenatal): Kelainan genetik, infeksi dalam kandungan seperti TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes), dan paparan zat berbahaya seperti alkohol, narkoba, atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin yang sedang berkembang.
- Proses Persalinan (Perinatal): Berat badan lahir rendah, hipoksia (kekurangan oksigen), asfiksia (kekurangan oksigen parah), kuning (icterus), dan kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko cerebral palsy.
- Setelah Kelahiran (Pascanatal): Perdarahan otak, trauma kepala, hipoksia-iskemia, ensefalitis, dan meningitis juga dapat menjadi penyebab cerebral palsy.
Gejala Cerebral Palsy
Gejala cerebral palsy bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Kesulitan Berjalan dan Menjaga Keseimbangan: Seseorang dengan CP mungkin mengalami kesulitan berjalan tegak, menjaga keseimbangan, atau berkoordinasi gerakan.
- Kaku Otot (Spastisitas): Otot mungkin terasa kaku dan sulit untuk bergerak dengan mudah.
- Gerakan yang Tidak Terkendali: Kaki, tangan, atau batang tubuh mungkin tampak bergerak secara tidak sengaja atau sulit dikendalikan.
- Kesulitan Menelan dan Berbicara: Masalah dengan menelan atau berbicara dapat terjadi karena otot-otot yang terlibat dalam fungsi ini terpengaruh.
- Postur Tubuh yang Tidak Teratur: Postur tubuh mungkin tampak tidak normal atau tidak seimbang.
- Keluaran Air Liur yang Berlebihan: Kesulitan menelan dapat menyebabkan air liur berlebihan.
- Ketidakseimbangan Otot Mata: Mata mungkin sulit untuk fokus pada objek yang sama atau mengikuti gerakan.
- Rentang Gerak Persendian Terbatas: Kekakuan otot dapat membatasi gerakan sendi.
Perawatan Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah kondisi permanen yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dan perawatan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. Beberapa pilihan perawatan meliputi:
- Terapi Fisik: Membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi otot.
- Terapi Okupasi: Membantu mengembangkan keterampilan untuk aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan, dan menulis.
- Terapi Wicara: Membantu mengembangkan keterampilan berbicara dan komunikasi.
- Perangkat Ortotik: Alat bantu seperti kursi roda, tongkat, atau sepatu khusus dapat membantu mobilitas dan dukungan.
- Obat-obatan: Obat-obatan dapat membantu mengurangi spastisitas dan meningkatkan fungsi otot.
- Pembedahan: Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah tulang atau otot yang disebabkan oleh cerebral palsy.
Pencegahan Cerebral Palsy
Meskipun tidak semua kasus cerebral palsy dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, yaitu:
- Hindari Paparan Penyakit atau Infeksi Virus Pada Ibu Hamil: Vaksinasi yang tepat dan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi dapat membantu melindungi janin.
- Hindari Konsumsi Rokok, Alkohol, Narkoba, atau Obat Resep yang Berpotensi Membahayakan Janin: Bahan-bahan ini dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin yang sedang berkembang.
- Identifikasi Potensi Ketidakcocokan Rh antara Ibu dan Anak: Ini dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat.
- Hindari Cedera Fisik Pada Bayi Saat Persalinan: Penggunaan alat forceps secara bijaksana dapat membantu mencegah cedera.
Penting untuk Diingat: Banyak penderita cerebral palsy juga mengalami kondisi lain seperti kecacatan intelektual, kejang, gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara, perubahan pada tulang belakang (skoliosis), dan masalah persendian (kontraktur).
Catatan: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dasar mengenai cerebral palsy. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.