:strip_exif():quality(75)/medias/251/a918d7d3db7cb9363f5836cf1cde7211.jpeg)
Kadar gula darah yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, bahkan dapat menyebabkan komplikasi serius. Meskipun konsumsi gula berlebihan sudah diketahui berbahaya, banyak orang yang tidak menyadari tanda-tanda tubuh kelebihan gula. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar dapat ditangani dengan tepat waktu dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan tubuh kita kelebihan gula, berikut 9 tanda yang perlu diwaspadai:
- Sering Haus dan Buang Air Kecil: Ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan gula dalam tubuh. Akibatnya, kamu akan merasa haus dan sering ke toilet untuk buang air kecil.
- Luka di Kulit Sulit Sembuh: Diabetes dapat merusak saraf dan menghambat aliran darah, sehingga luka kecil pun lama sembuh dan berisiko infeksi. Hal ini disebabkan karena proses penyembuhan luka membutuhkan pasokan darah dan nutrisi yang optimal.
- Sering Kelelahan: Ketika tubuh kekurangan insulin atau sulit memprosesnya, gula terjebak di dalam darah dan tidak bisa diubah menjadi energi. Akibatnya, kamu akan mudah lelah karena tubuh kekurangan energi.
- Kaki dan Tangan Sering Kesemutan: Kerusakan saraf akibat gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan. Sensasi ini bisa ringan atau berat, dan seringkali dibarengi dengan nyeri.
- Mudah Lapar, Tapi Berat Badan Menurun: Tubuh kesulitan mendapatkan energi dari gula darah yang tinggi, sehingga ia mulai menggunakan otot dan lemak sebagai sumber energi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, meskipun kamu sering merasa lapar.
- Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala: Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan pembengkakan lensa mata, sehingga penglihatan menjadi kabur dan memicu sakit kepala. Selain itu, gula darah yang tinggi juga dapat mengganggu fungsi saraf yang dapat menyebabkan sakit kepala.
- Perubahan Kulit: Munculnya kutil, kulit menebal, dan menghitam, terutama di leher, tangan, ketiak, dan wajah bisa menjadi tanda resistensi insulin dan peringatan kadar gula darah yang tinggi. Perubahan kulit ini disebabkan oleh penumpukan gula darah yang menyebabkan kerusakan jaringan kulit.
- Sering Mengalami Infeksi Jamur: Hiperglikemia meningkatkan risiko infeksi jamur, terutama di area genital. Hal ini disebabkan karena gula darah yang tinggi dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
- Gusi Berdarah: Gusi berdarah merupakan komplikasi diabetes yang membuat kontrol diabetes semakin sulit. Hal ini terjadi karena gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di gusi, sehingga mudah berdarah.
Jika kamu mengalami beberapa tanda di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Jangan anggap remeh, karena gula darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti:
- Penumpukan lemak: Menimbulkan kenaikan berat badan.
- Penyakit hati berlemak: Kondisi berbahaya yang memengaruhi fungsi hati.
- Diabetes tipe 2: Penyakit kronis yang memengaruhi cara tubuh memproses gula.
Kemenkes RI merekomendasikan konsumsi gula maksimal 50 gram per hari, setara dengan 4 sendok makan.
Ingat, menjaga asupan gula sangat penting untuk kesehatanmu! Lakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengontrol asupan gula untuk mencegah komplikasi kesehatan akibat gula darah tinggi.