Mitos AC Mobil Diesel Lebih Dingin Dibandingkan Bensin
Sering terdengar bahwa AC pada mobil bermesin diesel terasa lebih dingin dibandingkan dengan mobil bermesin bensin. Benarkah demikian? Sebenarnya, pernyataan tersebut hanyalah mitos yang beredar di masyarakat.
Kinerja AC Tergantung Komponen, Bukan Jenis Mesin
Banyak orang meyakini bahwa jenis mesin mobil menentukan seberapa dingin AC-nya. Padahal, faktanya, kinerja AC mobil bergantung pada komponen pendinginnya, bukan jenis mesinnya. Komponen-komponen penting tersebut meliputi evaporator dan kapasitas BTU (British Thermal Unit).
Baik mobil diesel maupun bensin dapat memiliki performa AC yang sama jika spesifikasinya sesuai dengan standar pabrikan. Artinya, jika komponen pendingin AC pada kedua jenis mobil tersebut memiliki spesifikasi yang sama, maka tingkat dinginnya pun akan serupa.
Modifikasi Pengaruhnya
Perbedaan suhu AC yang dirasakan mungkin disebabkan oleh modifikasi pada sistem pendingin.
Jika AC mobil diesel terasa lebih dingin, kemungkinan besar karena komponennya memiliki spesifikasi lebih besar atau 'over-spec'. Misalnya, AC custom yang dipasang melebihi kebutuhan standar. Modifikasi ini tentu akan berpengaruh pada kinerja pendinginan dan membuat AC terasa lebih dingin.
Kesimpulan
Perbedaan tingkat dingin AC lebih dipengaruhi oleh modifikasi pada sistem pendingin, bukan jenis mesin.
Jadi, anggapan bahwa AC mobil diesel lebih dingin hanyalah mitos. Kecuali jika ada modifikasi pada sistem pendinginnya, kedua jenis mesin bisa memiliki performa AC yang sama dinginnya.