Lifestyle

Bahaya Tersembunyi di Balik Tren Meracik Skincare Sendiri

Tren meracik skincare sendiri, atau yang lebih dikenal dengan istilah DIY (Do It Yourself), memang sedang marak di media sosial. Banyak influencer kecantikan yang membagikan tutorial meracik kosmetik sendiri dengan berbagai bahan alami. Namun, di balik daya tariknya, praktik ini menyimpan bahaya besar yang perlu diwaspadai.

Risiko yang Tak Terduga di Balik Skincare Racikan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan para ahli kulit memperingatkan akan risiko meracik skincare sendiri. Mereka menekankan bahwa praktik ini dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari infeksi kulit hingga kerusakan kulit permanen.

Kontaminasi Mikroba dan Reaksi Alergi

Salah satu bahaya utama meracik skincare sendiri adalah risiko kontaminasi mikroba. Campuran bahan yang tidak steril dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri dan jamur. Hal ini dapat menyebabkan infeksi kulit yang berbahaya, seperti jerawat, iritasi, hingga infeksi yang lebih serius. Selain itu, bahan-bahan yang tidak cocok dengan kulit Anda bisa memicu reaksi alergi, kemerahan, gatal, hingga iritasi parah.

Bahaya Ketidakcocokan Bahan Aktif

Mencampur bahan aktif tanpa pengetahuan yang cukup merupakan kesalahan fatal dalam meracik skincare. Setiap bahan aktif memiliki sifat dan konsentrasi yang berbeda, dan mencampurnya tanpa memahami interaksinya dapat menyebabkan reaksi buruk, bahkan kerusakan kulit permanen.

Keamanan dan Efektivitas yang Tidak Terjamin

Skincare racikan tidak melalui uji laboratorium untuk memastikan keamanan, kestabilan, dan efektivitasnya. Ini berarti Anda tidak dapat memastikan bahwa produk tersebut aman untuk digunakan dan akan memberikan hasil yang diinginkan.

Pendapat Para Ahli: Mengapa Meracik Skincare Sendiri Berbahaya?

Dokter Spesialis Kulit, Fitria Agustina, menjelaskan bahwa racikan skincare yang tidak memenuhi standar dapat menyebabkan efek samping serius seperti iritasi, hiperpigmentasi (bercak hitam), dan kerusakan kulit jangka panjang.

“Mencampur-campur skincare dapat menyebabkan ketidakseimbangan konsentrasi dan stabilitas zat aktif, yang pada akhirnya bisa bereaksi negatif pada kulit. Efek sampingnya bisa berupa kemerahan, kekeringan, sensitivitas, iritasi, bahkan hiperpigmentasi,” kata Fitria.

Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama Mayagustina Andarini menegaskan bahwa meracik skincare membutuhkan pengalaman dan keahlian. “Tidak semua orang bisa menjadi ahli. Meracik skincare dan menjualnya tanpa izin edar dari BPOM melanggar peraturan,” tegasnya.

Apoteker Rahmat Hidayat Syah menambahkan bahwa ketidakseimbangan bahan dalam racikan dapat menyebabkan kerusakan kulit. “Misalnya, penggunaan asam salisilat atau asam glikolat yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, kemerahan, dan bahkan jerawat,” jelasnya.

Prioritaskan Keamanan Kulit Anda

Ingat, kecantikan tidak boleh mengorbankan kesehatan kulit Anda. Hindari meracik skincare sendiri tanpa pengetahuan yang cukup. Selalu konsultasikan dengan dokter kulit atau apoteker untuk mendapatkan perawatan kulit yang aman dan efektif.