Waspada Stroke: Deteksi Dini dengan Brain Check-up
Stroke merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kecacatan, penurunan kualitas hidup, dan bahkan kematian. Risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga pencegahan dini menjadi langkah krusial.
Brain Check-up: Deteksi Risiko Stroke Sejak Dini
Untuk mendeteksi potensi stroke sejak dini, dokter spesialis saraf, Mursyid Bustami, Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Jakarta, merekomendasikan pemeriksaan rutin yang disebut brain check-up.
"Sekarang ini bukan hanya check up biasa, tapi juga ada yang namanya brain check-up," jelas Mursyid. Brain check-up merupakan pemeriksaan menyeluruh untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan saraf, terutama stroke.
Pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek, meliputi:
- Pemeriksaan fisik: Meliputi pemeriksaan fisik umum dan neurobehaviour.
- Pemeriksaan jantung: Meliputi pemeriksaan kardiografi, EKG, dan treadmill.
- Pemeriksaan neuroofthalmologi
- Pemeriksaan EEG dan pulmonologi
- Pemeriksaan laboratorium: Meliputi pemeriksaan kekentalan darah, kolesterol, dan gula darah.
- Rontgen thorax
- Pemeriksaan CTA
Melalui serangkaian pemeriksaan ini, kemungkinan adanya kelainan kesehatan, termasuk risiko stroke, dapat dideteksi. Tak jarang, seseorang yang merasa sehat ternyata memiliki risiko stroke yang tinggi.
"Jika hasil brain check-up menunjukkan risiko stroke, upaya pencegahan dapat dilakukan untuk mencegahnya," kata Mursyid. Contohnya, jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau penyempitan pembuluh darah ke otak, tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke.
Dengan melakukan brain check-up, risiko stroke dapat diidentifikasi lebih awal dan intervensi dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi.