Health

Deteksi Dini Kanker Usus Besar: Kenali Risiko dan Pilihan Pemeriksaan

Angka penderita kanker usus besar meningkat, bahkan di usia muda. Gaya hidup modern yang kurang sehat menjadi faktor utama penyebabnya. Di Indonesia saja, data Globocan 2022 mencatat kanker usus besar sebagai penyakit kelima terbanyak dengan 23.805 kasus atau 5,85%. Deteksi dini menjadi kunci utama peningkatan peluang kesembuhan.

Mengapa Deteksi Dini Penting?

Kanker usus besar seringkali tidak menunjukkan gejala hingga stadium lanjut. "Kanker ini seringkali tak bergejala hingga stadium lanjut, sehingga deteksi dini sangat penting," ungkap pernyataan dari sumber terpercaya. Oleh karena itu, pemeriksaan berkala sangat dianjurkan untuk mendeteksi dini potensi masalah.

Bagaimana Mendeteksi Dini Kanker Usus Besar?

USPSTF merekomendasikan skrining sejak usia 45 tahun, atau lebih muda jika memiliki faktor risiko. Metode deteksi dini yang umum dilakukan adalah kolonoskopi konvensional dan virtual kolonoskopi.

Kolonoskopi konvensional merupakan metode yang paling akurat. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman karena membutuhkan memasukkan alat endoskopi ke dalam usus besar melalui rektum. "Kolonoskopi konvensional tetap menjadi metode paling akurat, tetapi melibatkan prosedur memasukkan alat endoskopi ke dalam usus besar melalui rektum," jelas sumber tersebut.

Alternatif yang lebih nyaman adalah virtual kolonoskopi. Metode ini menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menghasilkan gambar 3D usus besar dan rektum. "Virtual Colonoscopy menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menghasilkan gambar 3D usus besar dan rektum. Dokter dapat mendeteksi polip, ulkus, atau kanker tanpa perlu memasukkan alat ke dalam tubuh," sebagaimana dijelaskan dalam informasi yang tersedia. Prosedur ini relatif cepat, sekitar 30 menit, dan persiapannya mudah.

American Cancer Society juga merekomendasikan virtual kolonoskopi, terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, dengan pemeriksaan rutin setiap lima tahun. Meskipun demikian, akurasi kolonoskopi konvensional tetap lebih tinggi dalam mendeteksi dan menghilangkan polip atau kelainan langsung.

Bagi kelompok berisiko tinggi, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Pusat layanan kesehatan tertentu, seperti Gastrohepatology Center dan Oncology Center di Mayapada Hospital, menawarkan layanan komprehensif untuk skrining dan perawatan kanker usus besar, termasuk virtual kolonoskopi.

Layanan Komprehensif di Mayapada Hospital

Mayapada Hospital menyediakan layanan one-stop-service dengan dukungan tim dokter multidisiplin dan fasilitas canggih. "Tim dokter multidisiplin dan fasilitas canggih menjamin perawatan terbaik. Layanan one-stop-service ini didukung Tumor Board berstandar internasional dan Patient Navigator yang akan mendampingi Anda," demikian penjelasan mengenai layanan yang ditawarkan.

Fasilitas ini juga didukung oleh Tumor Board berstandar internasional dan Patient Navigator untuk memastikan perawatan terbaik bagi pasien. Kemudahan akses informasi dan penjadwalan pemeriksaan juga tersedia melalui aplikasi MyCare Mayapada Hospital.

Aplikasi MyCare Mayapada Hospital memudahkan penjadwalan konsultasi, memberikan nomor antrean lebih awal, dan menyediakan berbagai metode pembayaran. "Anda dapat berkonsultasi melalui aplikasi MyCare Mayapada Hospital. Aplikasi ini memudahkan penjadwalan konsultasi, memberikan nomor antrean lebih awal, dan menyediakan berbagai metode pembayaran," terang sumber tersebut. Aplikasi ini juga menyediakan tips kesehatan dan informasi promo layanan di fitur Health Articles & Tips.

Dengan mengunduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, pengguna juga bisa mendapatkan reward points untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital. Langkah proaktif dalam deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk menghadapi kanker usus besar.