Health

Kesehatan Mental Remaja: Masalah yang Sering Terlupakan

Masalah kesehatan mental pada remaja di Indonesia bagaikan gunung es, hanya sebagian kecil yang terlihat, sementara banyak kasus lainnya tersembunyi di balik permukaan. Remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental rentan terhadap pengucilan sosial, diskriminasi, stigma negatif, kesulitan belajar, dan gangguan fisik.

Masalah Kesehatan Mental yang Tersembunyi

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1 dari 7 remaja berusia 10-19 tahun mengalami gangguan kesehatan mental. Sayangnya, sebagian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak mendapat penanganan yang tepat. Hal ini diperparah oleh data Riskesdas 2018 yang menunjukkan bahwa dari 706.689 penduduk berusia 15 tahun ke atas yang mengalami depresi, hanya 9% yang mendapat akses pengobatan kesehatan jiwa.

Minimnya deteksi dan akses pengobatan kesehatan jiwa pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, stigma negatif yang melekat pada gangguan jiwa, dan keterbatasan akses layanan kesehatan mental yang berkualitas di berbagai daerah di Indonesia.

Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai

Memahami tanda-tanda awal masalah kesehatan mental pada remaja sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa

Untuk mendeteksi gangguan kesehatan mental pada remaja, beberapa tes dapat dilakukan oleh tenaga profesional kesehatan jiwa:

Skrining kesehatan mental secara berkala sangat penting bagi remaja, terutama jika ada risiko mengalami gangguan mental. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat jika diperlukan. Menangani masalah kesehatan mental sejak dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah dampak negatif yang lebih serius di masa depan.