Berita

Usia Pesawat Global Meningkat, Industri Penerbangan Hadapi Tantangan

Umur rata-rata pesawat penumpang di dunia semakin menua, mencapai 14 tahun 10 bulan pada akhir 2025. Angka ini 15 bulan lebih tinggi daripada rata-rata selama 40 tahun terakhir, ungkap Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Penyebab Meningkatnya Usia Rata-rata Pesawat

Peningkatan usia pesawat ini utamanya disebabkan oleh penurunan signifikan pengiriman pesawat baru. Pada 2018, sebanyak 1.813 pesawat dikirim. Namun, angka ini diperkirakan merosot menjadi 1.254 pada akhir 2024, mengalami penurunan 30% dari target awal 1.800 unit. Proyeksi pengiriman pada 2025 juga dipangkas, dari 2.293 menjadi 1.802 unit, dan penurunan lebih lanjut diprediksi.

Penurunan pengiriman ini berdampak pada peningkatan usia armada pesawat secara keseluruhan. Armada yang lebih tua otomatis akan meningkatkan biaya perawatan dan konsumsi bahan bakar.

Kendala Produsen Pesawat

Baik Airbus maupun Boeing menghadapi kendala dalam memenuhi target pengiriman. Boeing, khususnya, mengalami berbagai hambatan, termasuk perlambatan pengiriman Boeing 737 Max pasca insiden sumbat pintu keluar. Keterlambatan ini berdampak pada maskapai penerbangan, seperti Ryanair yang berpotensi mengurangi jumlah penerbangan karena keterlambatan penerimaan pesawat baru.

Masalah perawatan mesin juga turut berkontribusi. Beberapa pesawat baru terpaksa dikandangkan karena masalah ini. Contohnya, pesawat Airbus seri A320 dengan masalah mesin Pratt & Whitney dan Boeing 787 Dreamliner dengan masalah mesin Rolls-Royce Trent 1000. Akibatnya, maskapai seperti British Airways dan Virgin Atlantic terpaksa membatalkan beberapa rute penerbangan.

Backlog Pesawat Baru dan Dampaknya

Akumulasi masalah ini menyebabkan backlog pesawat baru mencapai rekor 17.000 unit. Dengan tingkat pengiriman saat ini, dibutuhkan waktu 14 tahun untuk menyelesaikan backlog tersebut, dua kali lipat dari rata-rata 6 tahun periode 2013-2019. IATA memperkirakan waktu tunggu akan berkurang seiring peningkatan pengiriman di masa mendatang.

Situasi ini berdampak luas pada industri penerbangan. Sebagai gambaran, rata-rata usia armada Ryanair adalah 9 tahun, easyJet 10 tahun, dan British Airways 13 tahun 6 bulan (data dari Airfleets.net). Delta bahkan mengoperasikan beberapa Boeing 767 yang akan berusia 35 tahun pada awal 2025.

Meskipun perawatan yang baik dapat menjamin keselamatan pesawat tua, kenaikan usia rata-rata pesawat ini tetap menimbulkan tantangan bagi industri penerbangan global. "Umur rata-rata pesawat penumpang global semakin tua, mencapai 14 tahun 10 bulan pada akhir 2025," kata IATA. Ini merupakan situasi unik yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Dampak terhadap Biaya Operasional

Peningkatan usia pesawat berdampak langsung pada biaya operasional maskapai. Biaya perawatan dan perbaikan pesawat tua cenderung lebih tinggi dibandingkan pesawat baru. Selain itu, konsumsi bahan bakar pesawat tua juga umumnya lebih boros.

Kondisi ini dapat berujung pada peningkatan harga tiket pesawat bagi penumpang. Maskapai mungkin akan menaikkan harga tiket untuk menutupi peningkatan biaya operasional tersebut. Hal ini tentu akan berdampak pada daya beli masyarakat.

Strategi Maskapai Menghadapi Tantangan

Menyadari tantangan ini, berbagai maskapai penerbangan telah mulai menerapkan berbagai strategi. Beberapa maskapai lebih fokus pada pemeliharaan pesawat yang lebih intensif agar tetap beroperasi optimal. Strategi lain yang ditempuh adalah diversifikasi armada, mengoperasikan beberapa jenis pesawat untuk meminimalkan risiko ketergantungan pada satu tipe pesawat.

Industri penerbangan global saat ini tengah berupaya untuk mengatasi tantangan ini secara bersama-sama. Kerjasama antara produsen pesawat, maskapai penerbangan, dan regulator diharapkan dapat menciptakan solusi jangka panjang yang efektif.