Generasi Z di Dunia Kerja: Tantangan Komunikasi yang Perlu Diatasi
Generasi Z, dikenal dengan semangat dan keahlian teknologi yang tinggi, kini mulai menapaki dunia kerja. Di tengah kecakapan mereka dalam menguasai perangkat digital dan media sosial, kemampuan komunikasi efektif justru menjadi tantangan tersendiri. Dalam lingkungan kerja multigenerasi, komunikasi yang baik menjadi kunci untuk membangun kolaborasi yang produktif. Generasi Z perlu memahami bahwa setiap generasi memiliki cara berpikir dan berkomunikasi yang berbeda.
Komunikasi Gen Z: Tantangan dan Kesalahpahaman
Misalnya, generasi Z mungkin lebih nyaman dengan pesan singkat, berbicara seperlunya, dan menggunakan emoji. Meskipun praktis, gaya komunikasi ini bisa dianggap kurang sopan oleh generasi lain. Menurut Erwin Parengkuan, Founder dan CEO TALKINC, gaya komunikasi Gen Z yang santai dan singkat bisa menimbulkan masalah. Ia mengungkapkan bahwa beberapa karyawan Gen Z di perusahaannya seringkali membalas dengan pesan singkat atau emoji saja saat ditanya atau diminta untuk melaporkan sesuatu. Bahkan, mereka terkadang tidak melapor dan berasumsi sendiri.
"Kadang-kadang mereka tidak melapor, karena lupa atau bermain asumsi seperti 'saya pikir bapak tahu'," jelas Erwin. Hal ini dapat dianggap tidak sopan dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. "Kalau komunikasinya pendek-pendek, bagaimana orang bisa menginternalisasikan, meregulasikan, dan menangkap pesan secara utuh?" tanya Erwin.
Pentingnya Komunikasi Deskriptif
Penting bagi Generasi Z untuk lebih komunikatif dalam bekerja, tidak hanya sekadar membalas dengan pesan singkat. "Kalau singkat begitu, di mana penjelasan deskriptifnya? Ceritakan saja, karena itu kan penuh informasi," tambah Erwin. Generasi Z harus beradaptasi dengan gaya komunikasi yang berbeda. Manusia adalah makhluk sosial, dan interaksi antar manusia akan selalu dibutuhkan, secanggih apapun teknologi.
"Apa yang ditukar dalam interaksi antar manusia? Cara berkomunikasi," tegas Erwin. Oleh karena itu, Generasi Z harus mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik, terutama di tempat kerja. Tidak hanya berlaku untuk Generasi Z, komunikasi yang baik juga dibutuhkan oleh semua generasi. Setiap orang harus berkomunikasi dengan menghormati lawan bicaranya, singkat, padat, dan jelas. Jangan hanya membalas dengan "iya", "oke", atau bahkan "k" saja.
Komunikasi Harmonis: Kunci Sukses dalam Bekerja
"Harus runut, kontekstual, ada maknanya, dan terbuka dalam komunikasi. Karena itu akan menciptakan hubungan yang harmonis kalau setiap orang saling menghargai dan mau mengerti," tutup Erwin. Dengan begitu, mereka tidak hanya akan lebih mudah bekerja sama, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja.