Lifestyle

Optimalkan Pertumbuhan Anak: Atur Waktu Layar dan Aktivitas Fisik

Orangtua di era digital seringkali merasa kesulitan menyeimbangkan waktu bermain gadget anak dengan aktivitas fisik. Padahal, aktivitas fisik sangat krusial untuk perkembangan anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan panduan praktis mengenai hal ini, menekankan pentingnya membatasi waktu layar dan mendorong aktivitas fisik yang cukup.

Panduan WHO: Aktivitas Fisik dan Waktu Layar Anak

Mengapa aktivitas fisik dan batasan waktu layar penting? Karena keduanya berpengaruh signifikan pada perkembangan fisik dan mental anak. Aktivitas fisik meningkatkan kesehatan jantung, tulang, dan otot, serta merangsang perkembangan otak. Sementara itu, terlalu banyak waktu layar dapat menyebabkan obesitas, masalah penglihatan, dan gangguan tidur. WHO memberikan rekomendasi spesifik untuk berbagai kelompok usia.

Bagaimana cara menerapkan panduan WHO? Untuk bayi (0-11 bulan), WHO menganjurkan agar bayi digerakkan secara aktif beberapa kali sehari, dengan tummy time minimal 30 menit per hari. "Semakin sering, semakin baik!" demikian saran WHO. Paparan layar sebaiknya dihindari, dan waktu istirahat diisi dengan membaca buku atau bercerita.

Untuk balita (1-2 tahun), dibutuhkan minimal 180 menit aktivitas fisik setiap hari. "Batasi waktu duduk atau tidak bergerak," tegas WHO. Untuk usia 1 tahun, hindari layar sebisa mungkin. Usia 2 tahun, batasi maksimal 1 jam, dan usahakan seminimal mungkin. Waktu istirahat dapat diisi dengan membaca buku atau bercerita bersama.

Anak usia 3-4 tahun membutuhkan minimal 180 menit aktivitas fisik setiap hari, termasuk 60 menit aktivitas sedang hingga berat. Waktu layar dibatasi maksimal 1 jam. "Manfaatkan waktu istirahat untuk kegiatan positif seperti membaca atau bercerita," saran WHO. Tidur yang cukup, sekitar 10-13 jam, juga penting.

Bagaimana cara orangtua mengaplikasikan panduan ini dalam kehidupan sehari-hari? Kuncinya adalah konsistensi dan kreativitas. Orangtua bisa mengajak anak bermain di luar ruangan, berolahraga bersama, atau melakukan aktivitas fisik lainnya seperti berenang atau bersepeda. Menciptakan lingkungan rumah yang mendukung aktivitas fisik juga penting, misalnya dengan menyediakan ruang bermain yang aman dan nyaman.

Selain itu, batasi akses anak terhadap gadget. Buatlah jadwal penggunaan gadget yang jelas dan patuhi bersama. Gunakan gadget sebagai alat edukatif, bukan hanya sebagai pengisi waktu luang. Libatkan anak dalam aktivitas keluarga yang melibatkan interaksi dan gerakan. Ini akan membantu anak terhubung dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Penting juga untuk menjadi contoh yang baik. Orangtua perlu membatasi penggunaan gadget sendiri dan aktif bergerak. Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka. Dengan demikian, menciptakan gaya hidup sehat dan aktif akan berdampak positif bagi seluruh keluarga.

Kesimpulannya, menyeimbangkan waktu bermain gadget dan aktivitas fisik sangat penting. Orangtua berperan penting dalam membimbing anak untuk menjalani hidup sehat dan aktif. Dengan menerapkan panduan WHO, orangtua dapat membantu anak tumbuh kembang secara optimal.

Ingat, "Menyeimbangkan waktu bermain gadget dan aktivitas fisik sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Sebagai orangtua, kita perlu bijak mengawasi penggunaan layar dan mendorong anak untuk aktif bergerak serta berinteraksi dengan lingkungan sekitar." Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh sehat, bahagia, dan berkembang optimal.