Waspada Kolesterol Tinggi pada Anak: Dampak dan Cara Mengatasinya
Kolesterol tinggi bukan hanya masalah orang dewasa, tetapi juga bisa mengancam kesehatan anak-anak. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka di masa depan. Beberapa faktor utama berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol pada anak, termasuk keturunan, pola makan, dan kegemukan.
Kolesterol Tinggi pada Anak: Risiko Jangka Panjang
Anak-anak yang memiliki orang tua dengan riwayat kolesterol tinggi berisiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa. Pola makan yang kaya akan lemak jenuh, seperti daging berlemak, minyak goreng, dan santan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kegemukan pada anak-anak juga meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Penelitian terbaru mengungkap dampak serius dari kolesterol tinggi pada anak-anak. Anak-anak dengan kolesterol tinggi berisiko mengalami penyempitan pembuluh darah akibat plak (aterosklerosis), yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke di masa mendatang.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Ziad Mallat, Ph.D., menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh konsentrasi dan durasi paparan kolesterol terhadap risiko penyakit jantung.
"Kami ingin mengetahui apakah durasi paparan kolesterol yang dimulai di usia yang berbeda, seperti 30 tahun atau lebih tua, berpengaruh pada risiko penyakit di kemudian hari," kata Mallat.
Penting untuk dipahami bahwa paparan kolesterol terjadi sepanjang hidup. Risiko penyakit jantung meningkat jika seseorang memiliki kolesterol tinggi sejak usia muda.
Penelitian menggunakan tikus menunjukkan bahwa pola makan Barat yang tinggi lemak sejak dini berhubungan dengan perkembangan plak yang lebih besar dibandingkan dengan pola makan tidak sehat yang diterapkan di kemudian hari.
Dokter jantung Jayne Morgan menekankan bahwa anak-anak dengan kolesterol tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi. Hasil autopsi di negara Barat menunjukkan bahwa banyak anak memiliki tanda-tanda awal deposit lemak di pembuluh darah aorta mereka, bahkan di usia muda.
"Anak-anak dengan kolesterol tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi. Hasil autopsi di negara Barat menunjukkan bahwa banyak anak memiliki tanda-tanda awal deposit lemak di pembuluh darah aorta mereka, bahkan di usia muda," kata Dokter jantung Jayne Morgan.
Atasi Kolesterol Tinggi pada Anak dengan Pola Hidup Sehat
Pola makan tinggi lemak jenuh dan makanan olahan dapat mengurangi jumlah reseptor LDL di hati, yang berfungsi untuk membersihkan kolesterol dari darah. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol jahat meningkat.
Untuk mengatasi kolesterol tinggi pada anak, langkah terbaik adalah mengatur pola makan dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam program olahraga. Berikut beberapa tips untuk menurunkan kolesterol pada anak:
- Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol: Hindari makanan seperti daging berlemak, makanan cepat saji, makanan olahan, dan gorengan.
- Tingkatkan konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian: Makanan ini kaya serat dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Pilih protein rendah lemak: Pilih ikan, unggas tanpa kulit, kacang-kacangan, dan lentil sebagai sumber protein.
- Hindari minuman manis: Minuman manis mengandung gula tinggi yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
- Libatkan anak dalam aktivitas fisik: Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap hari.
Jika diet dan olahraga tidak memberikan hasil, American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian obat penurun kolesterol, terutama untuk anak di atas 8 tahun yang memiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes, hipertensi, atau kegemukan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menentukan pengobatan yang tepat.