Tekno

Harga Jual Kembali iPhone Makin Cepat Turun, Samsung Lebih Stabil

Sejak diluncurkan iPhone 12 pada tahun 2020, harga jual kembali iPhone di pasaran mengalami penurunan yang lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari data terbaru yang dikumpulkan oleh SellCell, sebuah platform jual beli online di Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa nilai jual kembali iPhone mengalami depresiasi yang lebih signifikan dibandingkan dengan seri Samsung Galaxy S.

iPhone 15 Lebih Cepat Turun Harga Dibanding Pendahulunya

SellCell mencatat bahwa iPhone 15, model terbaru dari iPhone, mengalami penurunan harga sebesar 36,5% hanya dalam waktu enam bulan setelah peluncuran. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan harga iPhone 14 (37,4%) dan iPhone 13 (28,4%). Hal ini menunjukkan bahwa iPhone 15 mengalami depresiasi yang lebih cepat dibandingkan dengan model sebelumnya.

Penurunan harga iPhone 16 bahkan lebih cepat. Dalam dua minggu pertama setelah dirilis, harga iPhone 16 turun sekitar 41%, setara dengan Rp 7,2 juta. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan iPhone 15 (33%) dan iPhone 14 (33%) dalam periode yang sama. Fenomena ini semakin menegaskan tren depresiasi yang lebih cepat pada iPhone generasi terbaru.

Samsung Galaxy S Series Lebih Stabil

Berbeda dengan iPhone, harga jual kembali Samsung Galaxy S series justru menunjukkan tren yang lebih stabil. Data SellCell menunjukkan bahwa Samsung Galaxy S24 series hanya mengalami penurunan harga 50,4% dalam waktu enam bulan. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan S23 series (54,1%) dan S22 series (54,4%).

Meskipun Galaxy S22 mengalami penurunan harga 68% setelah 12 bulan, Galaxy S23 berhasil menurunkan angka tersebut menjadi 61,1%. Hal ini mengindikasikan bahwa Samsung mampu mempertahankan nilai jual kembali seri Galaxy S dengan lebih baik dibandingkan dengan iPhone.

Alasan Dibalik Tren Depresiasi Harga

Phone Arena menyebutkan bahwa iPhone generasi terbaru kurang menarik di pasaran. Selain itu, Samsung memberikan dukungan pembaruan perangkat lunak yang lebih lama dibandingkan dengan iPhone. Hal ini membuat perangkat Samsung tetap relevan dan memiliki nilai jual kembali yang lebih stabil dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Meskipun iPhone masih memiliki depresiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan Samsung, tren menunjukkan bahwa kesenjangan antara kedua merek bisa saja semakin kecil di masa depan. Hal ini dikarenakan tingkat depresiasi Samsung cenderung menurun, sedangkan depresiasi iPhone semakin cepat. Konsumen perlu mempertimbangkan faktor ini saat memilih smartphone, karena depresiasi harga juga menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan nilai jual kembali perangkat di masa depan.