Sertifikasi Makeup Artist: Masih Relevan di Era Belajar Mandiri?
Profesi makeup artist (MUA) kian populer di era digital, di mana tren media sosial mendorong kebutuhan penampilan sempurna di berbagai acara. Kepopuleran MUA pun menjamur di platform digital, diiringi kemudahan akses informasi dan tutorial makeup online. Namun, apakah sertifikasi masih diperlukan di tengah era belajar mandiri ini?
Pentingnya Sertifikasi MUA di Tengah Era Otodidak
Menurut Olis Herawati, seorang makeup artist profesional, ilmu otodidak saja tidak cukup untuk membangun karir MUA yang kompeten. Pelatihan resmi dan sertifikasi tetap penting.
“Dasarnya adalah bersekolah untuk mempelajari cara mengaplikasikan produk tertentu,” tegas Olis. Pelatihan resmi mengajarkan teknik mengaplikasikan produk, penggunaan alat makeup yang benar seperti spons dan kuas, serta hal penting lainnya.
- Cara menata dan menjaga kebersihan alat makeup.
- Teknik konsultasi dan diagnosa klien.
- Cara mengoreksi bentuk wajah.
Selain itu, MUA dituntut mengikuti tren riasan wajah terkini dan beradaptasi dengan berbagai gaya, dari natural hingga glamor.
Olis menekankan pentingnya mengikuti pelatihan resmi dan memiliki sertifikasi, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesional (BNSP). Persaingan di industri ini semakin ketat karena banyaknya MUA di pasaran. Sertifikasi menjadi nilai tambah dan daya saing bagi seorang MUA.
“Dengan sertifikasi, MUA mendapatkan pengakuan resmi atas kompetensi bidangnya, dan memastikan pengetahuan serta keterampilannya sesuai standar MUA,” tutup Olis.