Health

Detak Jantung Tidak Teratur: Aritmia, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Aritmia, kondisi di mana detak jantung tidak teratur, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat, merupakan gangguan yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Kondisi ini terjadi karena gangguan pada sinyal listrik yang mengatur detak jantung. Aritmia dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari jantung berdebar-debar hingga sesak napas, bahkan berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung.

Jenis-Jenis Aritmia

Aritmia diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu takikardia dan bradikardia. Takikardia terjadi ketika detak jantung lebih cepat dari 100 kali per menit, sedangkan bradikardia terjadi ketika detak jantung lebih lambat dari 60 kali per menit.

Takikardia, dengan detak jantung yang terlalu cepat, dapat menimbulkan gejala seperti sesak napas, jantung berdebar-debar, dan nyeri dada. Sedangkan bradikardia, dengan detak jantung yang terlalu lambat, dapat menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, bahkan pingsan.

Penyebab Aritmia: Mengapa Detak Jantung Menjadi Tidak Teratur?

Berbagai faktor dapat memicu terjadinya aritmia. Menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), beberapa penyebab utama aritmia meliputi penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan gangguan elektrolit.

Penyakit jantung koroner, yang ditandai dengan penyempitan atau kerusakan pembuluh darah jantung, mengganggu aliran darah dan aktivitas listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko aritmia. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah jantung, yang berpotensi memicu aritmia.

Diabetes, dengan kadar gula darah tinggi, dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk yang mengatur detak jantung. Selain itu, gangguan elektrolit, seperti ketidakseimbangan kalium dan magnesium, dapat memengaruhi aktivitas listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko aritmia.

Komplikasi Aritmia: Dampak Serius dari Detak Jantung Tidak Teratur

Aritmia yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak.

Fibrilasi atrium, jenis aritmia yang paling umum, dapat menyebabkan penggumpalan darah di jantung. Gumpalan darah ini bisa terlepas dan menyebabkan stroke jika mencapai otak. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efisien, yang menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki.

Pada kasus yang lebih parah, aritmia dapat menyebabkan kematian mendadak, terutama jika ventrikel jantung berdetak sangat cepat. Oleh karena itu, penanganan aritmia yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Mencegah Aritmia: Langkah-Langkah untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Meskipun tidak semua aritmia dapat dicegah, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko terjadinya aritmia.

Menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok merupakan langkah penting dalam mencegah aritmia. Selain itu, mengelola faktor risiko kardiovaskular, seperti mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol, juga dapat membantu mengurangi risiko aritmia.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, sangat penting untuk mendeteksi dini aritmia dan mencegah komplikasi. Jika Anda merasakan detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung.

Deteksi dan Pengobatan Aritmia: Mencari Solusi yang Tepat

Diagnosis aritmia memerlukan pemantauan yang cermat, yang dapat dilakukan melalui elektrokardiogram (EKG) dan alat event monitor. EKG merekam aktivitas listrik jantung, sedangkan alat event monitor merekam gejala jantung selama beberapa minggu.

Pengobatan aritmia dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk mengatur detak jantung, pemasangan pacemaker, atau cryoablation. Pacemaker adalah alat yang ditanamkan di dada untuk mengatur detak jantung, sedangkan cryoablation menggunakan suhu sangat rendah untuk membekukan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme.

Pemilihan metode pengobatan yang paling tepat harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien oleh dokter spesialis jantung. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung jika Anda mengalami gejala aritmia. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan jantung Anda.